Perkembangan Penduduk Di Asia



Asia adalah benua terbesar dan paling padat penduduknya di dunia, terletak di bagian timur dan utara. Benua ini mencakup 8,7% dari total luas permukaan bumi dan terdiri dari 30% dari luas daratannya. Dengan sekitar 4,3 miliar orang, terdapat 60% dari populasi manusia dunia saat ini. Asia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di era modern. Misalnya, selama abad ke-20, Populasi Asia hampir empat kali lipat.
Asia memiliki kedua negara terpadat di perbatasannya : China dan India . Cina saat ini merupakan negara yang paling padat penduduknya di bumi dengan perkiraan populasi tahun 2013 dari 1357379000 . Ini menyumbang 31,69 % dari total penduduk Asia . India tidak terlalu jauh di belakang dengan perkiraan populasi 1257476000 , akuntansi untuk 29,36% dari populasi benua tersebut. Diperkirakan bahwa penduduk India akan melampaui Cina dengan 2028 , ketika masing-masing negara akan memiliki populasi sekitar 1,45 miliar orang .
10 negara teratas yang paling padat penduduknya di Asia adalah:

    Cina , 1357000000
    India , 1257000000
    Indonesia , 248400000
    Pakistan , 183900000
    Bangladesh, 154500000
    Jepang , 127300000
    Filipina , 98 juta
    Vietnam, 89700000
    Iran , 76700000
    Turki , 76 juta

        Tingkat pertumbuhan Asia sangat tinggi , empat kali lipat pada abad terakhir . Mengingat kekayaan sumber daya dan berbagai ekologi dan biologi , itu adalah di posisi yang sempurna untuk mendukung pertumbuhan ini juga. Sayangnya , pertumbuhan Asia yang cepat dan pembangunan ekonomi yang cepat mengancam sumber daya yang terbatas melalui ekspansi cepat , penghancuran kebiasaan alami dan urbanisasi .
            Ini diperkirakan bahwa penduduk Asia akan terus tumbuh selama beberapa waktu , yang akan terus ketegangan sumber dayanya . Berdasarkan perkiraan saat ini , itu memproyeksikan bahwa populasi nasional akan tumbuh di setiap negara Asia kecuali Jepang dan Kazakhstan melalui 2050. Beberapa negara , termasuk Afghanistan , Nepal dan Pakistan , akan berlipat ganda dalam populasi selama ini sementara India , Vietnam , Malaysia dan negara-negara lain akan melihat tingkat pertumbuhan sangat tinggi .Itu sebabnya pertumbuhan penduduk Asia berada pada tahap sangat menghawatirkan.



FAKTOR-FAKTOR PERKEMBANGAN PENDUDUK

Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
I. Kematian (Mortalitas)
II. Kelahiran (Natalitas)
III. Urbanisasi 
IV. Piramida Penduduk
V. Rasio Pertumbuhan

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi kelima faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.





I. Kematian (Mortalitas)


Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
 Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
 Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
– Rendah, jika IMR antara 15-35.
– Sedang, jika IMR antara 36-75.
– Tinggi, jika IMR antara 76-125.





II. Kelahiran ( Natalitas )


Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :


1.Kepercayaan dan agama

Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak.


2.Tingkat pendidikan

Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.


3.Kondisi perekonomian

Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.


4.Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran.


5.Adat istiadat di masyarakat

Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.


6.Kematian dan kesehatan

Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.


7.Struktur Penduduk

Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.


Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.

Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun.


III. Urbanisasi

Walaupun urutannya sangat kecil tetapi dapat mempengaruhi polo distribusi penduduk secara keseluruhan. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat produktif serta inisiatifnya. Tinggingya golongan muda yang melakukan perpindahan ke kota sangat mempengaruhi kondisi daerah asal yang akan mengakibatkan terhambatnya proses perkembangan didaerah asal.


IV. Piramida Penduduk

Untuk mengetahui perkembangan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dapat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk paramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah enduduk anak-anak, dewasa dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan. Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda-beda akan menunjukan bentuk piramida berbeda-beda pula.
Ada tiga jenis struktur penduduk
1. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita jumpai pada negara-negara sedang berkembagn seperti Indonesia dan Malaysia.
2. Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tngkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk sistem ini terdaat pada negara-negara maju seperti Swedia dan Belada.
3.Piramida penduduk tua
Bentuk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Negara yang piramidanya seperti ini adalah Jerman dan Inggris.
V. Rasio Pertumbuhan
Menurut laporan berjudul “Capturing New Sources of Growth” ini, kawasan Asia Timur dan Pasifik tumbuh sebesar 8,2 persen di tahun 2011 (4,3 persen, jika tidak memperhitungkan Cina) – turun drastis dari tingkat pertumbuhan tahun 2010 yang hampir mencapai 10 persen (7,0 persen tanpa Cina). Kendati demikian, kinerja kawasan pada skala global masih tergolong luar biasa. Di tahun 2011, pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik berkisar 2 persen lebih tinggi dari negara berkembang di kawasan-kawasan lain. Tingkat kemiskinan pun terus menurun.

Melambatnya pertumbuhan di tahun 2011 sebagian besar dikarenakan lemahnya pertumbuhan ekspor manufaktur, serta gangguan pada rantai pasokan akibat bencana alam di Jepang dan Thailand. Namun demikian, permintaan dan investasi domestik tetap kuat karena longgarnya kebijakan moneter di beberapa negara.

Sementara untuk tahun 2012, pertumbuhan diproyeksikan akan melemah sampai 7,6 persen. Melambatnya ekspansi di Cina diperkirakan akan berpengaruh pada pertumbuhan agregat seluruh kawasan. Jika perekonomian Cina melambat lebih cepat dari perkiraaan, hal ini dapat menjatuhkan harga komoditas dan membahayakan para eksportir komoditas. Tanpa memperhitungkan Cina, pertumbuhan diproyeksikan akan mencapai 5,2 persen seiring dengan pulihnya tingkat produksi di Thailand.
Seiring dengan menurunnya tingkat permintaan dari luar kawasan, negara-negara Asia Timur dan Pasifik harus mulai mengurangi ketergantungannya pada ekspor dan lebih mengandalkan permintaan domestik  untuk mempertahankan laju pertumbuhan. Banyak negara yang sudah bergerak kearah ini, namun masih perlu penyeimbangan lebih jauh.
Untuk jangka menengah, investasi akan meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan lewat kegiatan-kegiatan bernilai tambah. Produktivitas tenaga kerja di kawasan mengalami peningkatan cukup signifikan sejak krisis tahun 1997-98, namun masih banyak ruang untuk perbaikan. Laporan ini mengatakan, kebijakan-kebijakan untuk mendorong pergerakan tenaga kerja antar negara masih dapat ditingkatkan. Kebijakan migrasi regional yang lebih baik dapat mendorong integrasi ekonomi kawasan dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja di negara-negara yang memiliki angkatan kerja yang menurun.

Sumber :
http://gilangloilatu.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-penduduk-dunia-dan-asia.html
https://alvinmod.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk/
https://3rest.wordpress.com/2010/11/06/faktor-pesatnya-pertumbuhan-penduduk/
http://www.worldbank.org/in/news/press-release/2012/05/23/growth-in-developing-east-asia-and-pacific-is-strong-but-slowing

0 Comentarios

Follow Me On Instagram